Komponen dan
prinsip Kerja Mesin Pendingin
I.
Komponen Mesin Pendingin
1. Kompresor
Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem mesin pendingin. Kompresor berfungsi memompa bahan
pendingin keseluruh bagian kulkas Kompresor akan
memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi tekanan
tinggi dari sistem dan menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi
tekanan rendah)
Ada 3 kerja yang
dilakukan oleh kompresor yaitu :
·
Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator
dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
·
Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat
ditekan sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke
kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi.
·
Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu
dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.
Gambar
2. Kondensor
Kondensor
berfungsi sebagai alat penukaran kalor ,menurunkan temperatur refrigran dari
bentuk gas menjadi cair. Kondensor di dalam sistem
air conditioner merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas refrigrant
bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan
menghilangkan panas dari refrigerant ke temperature atmosfir. Kondensor terdiri
dari coil dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup
diantaranya. Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan
keudara bebas dengan bantuan kipas (fan motor). Kondensor ditempatkan didepan radiator yang
pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan
kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan
cara itu maka efek pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%. Agar
proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan
dilengkapi dengan sirip. Untuk itu, pembersihan sirip-sirip pipa kondensor
sangat penting agar perpindahan kalor refrigran tidak terganggu. Jika
sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan mengakibatkan mesin pendingin
menjadi kurang dingin.

3. Filter (receiver drier)
Add caption |
Add caption |
4. Pipa Kapiler
Komponen
ini berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan bahan pendingin sebelum masuk ke
evaporator. Pipa kapiler dipasang setelah komponen filter dyer (strainer),dengan
dililitkan. Tujuan melilitkan pipa kapiler, agar pipa kapiler yang panjang jadi
pendek dan lebih simpel. Selain itu, agar terjadi perpindahan panas antara isi
pipa kapiler berupa cairan bahan pendingin dan uap di dalam pipa yang menuju ke
kompresor.
5. Evaporator
Zat pendingin cair dari receiver
drier dan kondensor harus
dirubah kembali menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus
menyerap panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna,
pipa–pipa evaporator juga diperluas permukaannya dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya udara dingin
juga dapat dihembus ke dalam ruangan.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air. Evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air. Evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium
Gambar.
Evaporator
6. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar masuk melalui saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir kekompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk kedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar masuk melalui saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir kekompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk kedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor
7. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0°C maka akan
terbentuk pembekuan (frost)pada
fin evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara serta kapasitas
pendinginan menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar
temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang
diinginkan, maka thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang dan
terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator.
Thermostat dihubungkan ke magnetic
clutch pada kompresor secara
seri. Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1 C dan akan
menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah
mencapai > 4 C.
8. Katup ekspansi
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan
harus diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas
dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung
dengan sempurna sebelum keluar evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk
evaporator dipasang katub ekspansi. Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian
rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengan temperatur evaporator atau
tekanan di dalam sistem.

9. Katup ekspansi jenis Blok
Ruangan di atas membran diisi dengan cairan khusus yang sensitif
terhadap perubahan temperatur pada evaporator. Bila temperatur evaporator
rendah, tekanan cairan di atas membran tidak mampu melawan tekanan pegas, katup
jarum menutup saluran masuk ke evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan
temperatur evaporator naik kembali. Sebaliknya pada saat temperatur evaporator
naik, tekanan cairan di atas membran akan naik pula, sampai melebihi tekanan
pegas, katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu evaporator turun
kembali, demikian seterusnya.

10. Bahan Pendingin (Refrigerant)
Refrigerant adalah zat yang
mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya.
Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki
karakteristik yang berbeda
11. Fan
motor
Fan
motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin.Pada mesin pendingin kulkas ada dua jenis
fan
Ø Fan motor evaporator
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es , sayur ,dan buah ).
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es , sayur ,dan buah ).
Ø fan motor kondensor
kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.
kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.
12.
Defrost Heater
Untuk menghancurkan salju yang ada dalam mesin pendingin kulkas. Hampir
keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan
pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di
evapurator. selain itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es
pada bagian rak es dan rak penyimpan buah di bawah rak es.
II.
Prinsip Kerja Mesin Pendingin
A.
Prinsip Kerja AC

Ø Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin
dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi
refrigent yang masuk ke dalam kompresor AC dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di kondensor.
Ø Di bagian kondenser ini refrigent yang
dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair,
maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di
dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah
jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan.
Ø Pada kondensor tekanan refrigent yang berada
dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang
berada pada pipa-pipa
evaporator.
Ø Setelah refrigent lewat kondensor dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke
fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi
ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari
fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator
ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan
fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga
refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya
menjadi sangat turun. Kejadian
ini akan berulang kembali seperti di atas
Ø Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan
jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan
dengan diameter pipa yang ada pada
kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke
fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses
ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang
dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan
didinginkan.
B. Prinsip Kerja Kulkas
Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang yang berada di dalam dirinya, kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja yang utama, yaitu:
1. Kerja mendinginkan (cooling).
2. Kerja mencairkan es di evaporator (defrost).
Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang yang berada di dalam dirinya, kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja yang utama, yaitu:
1. Kerja mendinginkan (cooling).
2. Kerja mencairkan es di evaporator (defrost).
Kedua jenis
kerja tersebut (cooling dan defrost) harus
bekerja baik secara bergantian agar proses pendinginan di dalam kulkas
berjalan optimal sebagaimana mestinya. Bila salah satu atau kedua jenis kerja
tersebut terganggu, maka performa kulkas akan menurun .
Ø Kerja
mendinginkan
Proses pendinginan dalam kulkas hamper sama dengan
proses pendinginan air conditioner. Kita mulai dari hisapan
kompresor. Dengan adanya aliran listrik maka motor kompresor akan
bekerja mengisap gas refrigeran yang bersuhu dan bertekanan
rendah dari saluran hisap (dan evaporator).
Kompresor kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga menjadi
uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, gas tersebut ditekan
keluar oleh kompresor memasuki kondensor yang dingin. Gas
refrigeran yang panas dan bertekanan tinggi tersebut di dalam kondensor
akan didinginkan oleh udara di luar kulkas (panasnya berpindah dari
kondensor ke udara sekelilingnya) sehingga suhunya turun (menjadi dingin) mencapai
suhu kondensasi (berkondensasi atau mengembun) dan wujudnya berubah
menjadi cair tetapi tekanannya tetap tinggi. Refrigeran cair yang
bertekanan tinggi (tetapi suhunya telah rendah) ini selanjutnya mengalir
kedalam penyaring (strainer dan drier). Refrigeran
cair kemudian memasuki pipa kapiler yang berdiameter kecil dan
panjang sehingga tekanannya turun drastis. Dari pipa kapiler,
refrigeran cair yang tekanannya sudah sangat rendah ini
kemudian memasuki ruang evaporator yang memiliki
tekanan yang rendah hingga vakum sehingga titik didihnya yang memang
ditakdirkan sudah rendah semakin bertambah rendah pula, oleh sebab
itu dia segera berubah wujud menjadi gas (menguap). Ketika berubah
wujud dari cair menjadi gas di dalam pipa evaporator yang
panjang dan berkelok-kelok itu, oleh sebab zat refrigeran memiliki kalor
laten penguapan yang besar (lagi-lagi karakteristik refrigeran memainkan
perannya yang penting!) maka dia memerlukan kalor laten yang besar pula dan
kalor (panas) ini diambilnya dari sekeliling evaporato
ryaitu isi
kulkas. Kerja ini diperkuat oleh adanya daya hisap kompresor yang
menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat percepatan sehingga
bergerak melesat di sepanjang lorong panjang evaporator sambil mengambil
panas dari sekeliling evaporator dengan efek resultantenya adalah isi
kulkas menjadi dingin. Kemudian gas refrigeran memasuki akumulator. Eitt
... ternyata kadang-kadang ada juga refrigeran yang masih berwujud cairan
atau belum berubah menjadi gas. Akumulator akan memisahkan refrigeran
antara yang berbentuk gas dan yang masih berbentuk cairan. Hanya refrigeran
yang berwujud gas saja yang diperkenankan memasuki saluran hisap kemudian
kembali ke kompresor. Di dalam kompresor, refrigeran berbentuk gas akan
dimampatkan dan dipompakan lagi ke kondensor,begitu seterusnya
proses ini berulang-ulang.
Ø Kerja
mencairkan es (defrost)
Kalau kerja mendinginkan
(cooling) merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan lemari pendingin,
maka kerja mencairkan es (defrost) merupakan kerja pendukung yang sangat
diperlukan kulkas agar berfungsi sebagaimana mestinya. Bila defrost tidak
bekerja maka bunga es akan semakin banyak bertumpuk di luar pipa evaporator
sehingga akhirnya daya mendinginkan kulkas jauh berkurang dan kulkas tidak bisa
mendinginkan lagi.
Kerja defrost ada
2 jenis yaitu manual dan otomatis. Defrost manual banyak diterapkan pada lemari
es model lama dan sederhana, sedangkan defrost otomatis banyak diterapkan
pada lemari es masa kini. Kerja mencairkan es di evaporator dikerjakan
oleh defrost heater (pemanas listrik) yang dibantu oleh
alat-alat listrik yang kecil-kecil yang membentuk
rangkaian listrik dengan berbagai variasi rangkaian (tergantung
merek kulkas) tetapi prinsip kerjanya sama yaitu mengatur waktu
(saat) pendinginan dan pencairan es secara bergantian agar tercapai
pendinginan yang optimal di dalam lemari es. Sirkuit listrik defrost cycles
bersama motor kompresor merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan
system kelistrikan pada sebuah kulkas. System kelistrikan kulkas merupakan bagian
yang cukup rumit dan paling sering mengalami gangguan/kerusakan yang
menyebabkan kulkas tidak berfungsi, tetapi kita dapat mudah memahami bila kita
telah mempelajarinya dengan seksama.
Ketika steker kulkas
dicolok pada stop kontak sumber listrik (tegangan PLN), maka arus listrik
segera mengalir ke control thermo (ceritanya ini kulkas baru
sehingga suhu kulkas masih panas dan kontak control thermo sedang
terhubung) lalu menuju defrost timer (kebetulan pula terminal
C dan B sedang terhubung) dan menyetrum kompresor. Arus listrik PLN
mengalir melalui kumparan utama kompresor, overload motor protector,
kembali ke sumbernya (PLN). Arus listrik PLN juga mengaliri starter
capacitor, kaki-kaki starter relay, kumparan pembantu
kompresor, overload motor protector, dan kembali ke sumbernya.
Kumparan pembantu membantu memberikan putaran awal pada kompresor. Segera
kompresor mulai bekerja dan sayup-sayup terdengarlah desir getaran
rotornya yang sedang berputar. Kipas di dalam kulkas juga berputar.
Body kompresor semakin panas pertanda dia bekerja baik, body bagian
belakang kulkas bila diraba juga terasa hangat pertanda kondensor bekerja
baik. Bila proses pendinginan evaporator berjalan baik,
isi kulkas semakin bertambah dingin. Bila beban kulkas besar karena isinya
banyak maka kompresor semakin lama berputar. Apabila kulkas telah dingin dan
suhu cut-off pengatur suhu telah tercapai maka kontaknya
membuka dan arus listrik terputus (off) sehingga kompresor berhenti
(beristirahat), juga kipas dan timer motor berhenti. Bila
suhu cut-on control thermo tercapai maka kontaknya menutup dan
kompresor, kipas dan timer motor bekerja kembali.
Oleh kerja timer
motor, maka pada suatu saat kontak C-B terbuka dan kontak C-D
terhubung sehingga kompresor dan kipas berhenti bekerja dan defrost
heater (pemanas listrik) mendapat aliran listrik dan mulai
panas, memanaskan evaporator sehingga bunga es di evaporator mencair,
airnya dialirkan ke bagian pembuangan di bagian belakang bawah kulkas. Timer
motor dapat tetap bekerja karena mendapat arus listrik dari sumbernya
(tegangan PLN) melalui control thermo (sedang cut-on),
C-A, thermo fuse dan kembali ke sumber listrik PLN.
Setelah bunga-bunga es
di evaporator mencair seluruhnya menjadi air,
perlahan-lahan temperatur di evaporator naik, bila temperaturnya sudah mencapai
5o C maka bimetal yang berada di dalam defrost
thermostat mengalami perubahan bentuk sehingga kontaknya membuka,
akibatnya aliran listrik ke defrost heater terputus
dan defrost heater berhenti bekerja dengan akibat lebih jauh
adalah terhentinya proses mencairkan es di evaporator. Pada saat
ini kompresor belum bekerja karena timer motor (Tm) masih
harus menuntaskan kerjanya hingga + 15-30 menit (waktu
yang dibutuhkan untuk kontak C dan D berhubungan). Masih ada sisa waktu
beberapa menit menjelang kompresor bekerja kembali, sisa waktu ini dimanfaatkan
sebaik-baiknya untuk mengalirkan seluruh air ke tempat pembuangannya di bagian
belakang kulkas. Setelah itu kontak C-D membuka dan kontak C-B
berhubungan kembali sehingga motor kompresor mendapat arus listrik, terdengar
suara "klik" disusul suara berdesir yang berasal dari kompresor tanda
kompresor telah 'hidup' dan kipas juga hidup kembali. Proses pendinginan
kulkas (cooling cycles) dimulai kembali.
Informasi bagus bagi masyarakat yang ingin tau perihal teknologi dasar pada mesin pendingin..Terutama pada klien kami yang ingin tau perihal dasar teknologi pendingin sesuai web kami di www.mesin-es-kristal.com
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri